Senin, 12 April 2010


MEMAHAMI CINTA DARI SUDUT PANDANG FILSAFAT

Ikhtisar………………….:

Cinta sebuah istilah yang cukup menarik untuk di pahami sekaligus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada definisi yang baku untuk menginterprestasikan apa arti cinta, masing-masing mempunyai persepsi yang berbeda mengartikan istilah yang dinamakan cinta.
          Penulis sendiri mempunyai pendapat berbeda, cinta dibedakan menjadi tiga bagian yaitu dari segi bentuknya ( form ), aktivitasnya ( activity ), dan sifat. Dilihat dari bentuknya disini berkaitan dengan masa timbulnya perasaan seseorang dihinggapi rasa suka yang berlebihan pada saat usia remaja atau masa peralihan dari usia anak-anak ke remaja atau akil baliq terhadap lawan jenisnya ( pure of love ). Namun perasaan ini bersifat temporer dan mudah tergoda oleh angan-angan atau lingkungannya, biasanya orang mengatakan cinta monyet. Berbeda dengan seseorang yang usianya sudah dewasa atau jiwanya sudah matang ( establishment ), selain perasaan yang ditumpahkan terhadap yang dicintainya, namun akal pikiran dijalankan untuk memelihara perasaan dan mempunyai tujuan tertentu untuk melanjutkan perasaan itu hingga tercapai apa yang diharapkan. Kalau melihat dari aktivitasnya , perasaan yang menghinggapi diri kita kapasitas dan kualitasnya berbeda-beda. Misalnya kita mencintai seseorang yang berbeda status :
- Cinta terhadap Tuhannya
- Cinta terhadap Orang tua
- Cinta terhadap Lawan jenis
- Cinta terhadap pekerjaan
Tentusaja masing-masing mempunyai kekuatan, kapasitas, kualitas perasaan yang berbeda-beda, namun sebagai orang yang beriman, cinta terhadap Yang Maha Kuasa mempunyai tingkatan yang paling tinggi dan tidak berubah oleh keadaan apapun. Berbeda dengan yang lainnya dimana perasaan terhadap orang tua, keluarga, pacar/ istri, pekerjaan dapat berubah-ubah tergantung situasi hubungan antar personal masing-masing.
          Di lihat dari sifatnya cinta dapa dibedakan menjadi dua bagian :
Sejati ( absolute )
Keindraan
Cinta sejati merupakan perasaan memiliki dan menyukai terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang tak akan tergeser oleh perasaan yang lain, ini mutlak di akui oleh setiap orang yang beriman atau beragama di dunia ini ( kecuali bagi penganut atheis ). Secara “ keindraan “ perasaan mencintai terhadap sesuatu sifatnya dinamis dan kadang berubah mengikuti situasi/ kondisi hubungan seseorang, artinya adanya hubungan yang harmonis akan selalu berjalan semestinya apabila seseorang yang mencintai dan yang dicintai saling menjaga hubungan batin dan komitmen.
Seseorang mempunyai perasaan terhadap sesuatu karena telah melihat, mendengar, atau lewat mimpi, kadang kita tertarik terhadap seseorang ( obyek ) melihat fisiknya apakah itu cantik, tampan, seksi, macho dan lain sebagainya setelah kita melihat atau mendengar dari orang lain tentang obyek yang mana kita tertarik, misalkan oh dia itu cantik, tampan atau yang lain tetapi punya perilaku buruk pastilah berpengaruh terhadap ketertarikan kita dan justru akan berbalik tidak simpatik. Berbeda kalau kita melihat dengan perasaan dan akal pikiran sehat, dimulai dengan rasa ketertarikan biasa berkembang menjadi luar biasa, artinya perasaan cinta akan tumbuh apabila si dia membalas ketertarikan kita yang mana si dia mempunyai nilai lebih apa yang kita inginkan.
Tiga hal yang mendasari perasaan cinta itu “ada” :
Ketertarikan atau keterkaitan batin batin kita terhadap obyek
Pengorbanan
Keintiman atau kemesraan
          Tidak selalu hubungan cinta kasih seseorang akan berjalan harmonis asalkan komunikasi terhadap pasangan setiap saat terkondisikan. Di era teknologi informasi saat ini tidak sedikit pasangan yang menjalani cinta kasih banyak yang bermasalah dalam hubungan dengan cinta kasihnya terhadap pasangannya, kenapa demikian ?
Ada beberapa factor yang membuat seseorang berubah pikiran atau melupakan prinsip dan komitmen awal :
Keimanan lemah
Lingkungan
Ekonomi
Sex
Cinta adalah perasaan menyukai yang berlebihan terhadap obyek, yang mana obyek sangat berpengaruh terhadap perilaku maupun pikiran subyek, dampaknya subyek mempunyai perasaan untuk memiliki atau memakainya, bahkan diperlukan pengorbanan. Cinta merupakan perasaan yang indah dimana pengaruhnya terhadap seseorang begitu radikal dan sensitive, perasaan yang menggebu itulah yang disebut gejolak asmara.
          Ada beberapa cara mengungkapkan perasaan cinta kita terhadap seseorang, kadang kita mengungkapkannya dengan perhatian yang lebih, misalnya :
Memberikan bunga
Lewat sajak/ puisi/ pantun
Senandung lagu
Membelikan sesuatu
Namun itu semua tergantung kesibukan seseorang serta komitmen dan tanggung jawab dalam diri seseorang, usia dan pengalaman seseorang dalam daratan cinta kasih mempengaruhi perjalanan kisah asmara seseorang itu sendiri, sehingga dalam perjalanan di daratan cinta kasih tentu saja ada strategi tertentu. Inilah yang disebut seni bercinta.

                                                                                                                         Binde Noer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VIDEO